Walau Nggak Kelihatan, Fakta Penyakit TBC Wajib Diketahui,- Jika membicarakan soal penyakit yang mematikan, biasanya kebanyakan orang akan menghubungkannya dengan AIDS, kanker, atau penyakit degeneratif seperti jantung dan diabetes. Seakan tak terlihat, tuberkulosis atau TBC masih menjadi momok yang ditakuti. Buktinya, data WHO menunjukkan Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan beban TBC tinggi di dunia pada tahun 2016. Selain itu, diperkirakan ada 1 juta kasus TBC baru pertahun (399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41 per 100.000 penduduk) menurut laporan WHO pada 2015.
Walau terkesan menyeramkan, penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat dicegah dan disembuhkan. Yuk, tingkatkan kewaspadaan dengan mengetahui beberapa fakta penting berikut ini.
Kebanyakan Orang Sudah Kontak dengan Bakteri TBC
Penularan lewat udara ini membuat bakteri mudah tersebar, bahkan kebanyakan orang sudah kontak langsung sepanjang hidupnya. Tapi, hanya 10 persen saja yang terinfeksi TBC. Hal ini berkaitan dengan daya tahan yang dimiliki, semakin kuat imunitas tubuh maka semakin kecil risiko terkena TBC.
Ini yang disebut dengan TBC primer atau infeksi TBC yang didapat pertama kalinya. Jika punya sistem imun yang kuat, infeksi TBC dapat sembuh tanpa tersisa. Tapi ada juga yang masih menyisakan kuman yang bisa aktif kembali, bahkan memicu komplikasi di organ lainnya.
Ditularkan Lewat Droplet dari Batuk
Tuberkulosis yang juga disingkat dengan TBC ini ditularkan melalui droplet dari batuk atau dahak penderita. Sekali batuk, pasien TBC dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak yang mengandung 0-3500 Mycobacterium tuberculosis, sementara jika bersin dapat mengeluarkan 4500-1.000.000 Mycobacterium tuberculosis.
Gejalanya Sering Diabaikan
Menurut dr. Angga Maulana, gejala TBC seringkali diabaikan karena mirip dengan gejala flu, seperti batuk, kelelahan, hingga demam. Tapi jika batuk terus membandel hingga 3-4 minggu, keluar darah, mengalami sesak napas, berkeringat di malam hari, dan terus mengurus, bisa jadi mengalami tuberkulosis. Jika mendapati tanda-tanda ini, jangan tunda lagi dan segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan dan mencegah penularan ke orang-orang terdekat.
Walau terkesan menyeramkan, penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat dicegah dan disembuhkan. Yuk, tingkatkan kewaspadaan dengan mengetahui beberapa fakta penting berikut ini.
Kebanyakan Orang Sudah Kontak dengan Bakteri TBC
Penularan lewat udara ini membuat bakteri mudah tersebar, bahkan kebanyakan orang sudah kontak langsung sepanjang hidupnya. Tapi, hanya 10 persen saja yang terinfeksi TBC. Hal ini berkaitan dengan daya tahan yang dimiliki, semakin kuat imunitas tubuh maka semakin kecil risiko terkena TBC.
Ini yang disebut dengan TBC primer atau infeksi TBC yang didapat pertama kalinya. Jika punya sistem imun yang kuat, infeksi TBC dapat sembuh tanpa tersisa. Tapi ada juga yang masih menyisakan kuman yang bisa aktif kembali, bahkan memicu komplikasi di organ lainnya.
Ditularkan Lewat Droplet dari Batuk
Tuberkulosis yang juga disingkat dengan TBC ini ditularkan melalui droplet dari batuk atau dahak penderita. Sekali batuk, pasien TBC dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak yang mengandung 0-3500 Mycobacterium tuberculosis, sementara jika bersin dapat mengeluarkan 4500-1.000.000 Mycobacterium tuberculosis.
Gejalanya Sering Diabaikan
Menurut dr. Angga Maulana, gejala TBC seringkali diabaikan karena mirip dengan gejala flu, seperti batuk, kelelahan, hingga demam. Tapi jika batuk terus membandel hingga 3-4 minggu, keluar darah, mengalami sesak napas, berkeringat di malam hari, dan terus mengurus, bisa jadi mengalami tuberkulosis. Jika mendapati tanda-tanda ini, jangan tunda lagi dan segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan dan mencegah penularan ke orang-orang terdekat.
Posted by : obattbcparutradisional29.blogspot.com
0 komentar: